Jumat, 27 Maret 2009

aku dan si burung kecil

Nyanyian si burung kecil

Setiap pagi…setiap hari, aku terbangun karena makhluk kecil di balik jendelaku ku siap menyanyikan sebuah lagu dengan senyuman kecil nya (ya..dia dapat tersenyum) untuk sekedar menghiburku…dan caranya berhasil. Setiap pagi aku tersenyum mendengar senandungnya.

Dia terus bersiul, bernyanyi, berdendang sampai aku siap pergi dari kamarku..dan aku selalu pergi dengan senyuman kecil yang memang aku dapat dari senyuman si burung kecil itu…

Selalu setiap pagi, setiap hari tanpa lelah dia coba menghiburku…

Aku memang tidak menyiapkan kandang bagus dan memang tidak ku siapkan tempat khusus untuknya dikamarku…mungkin aku memang tidak mengingikannya. Tapi itu tidak berarti aku ingin dia pergi…sungguh aku juga tidak begitu mengerti kenapa aku tidak menginginkannya ada dikamarku..mungkin aku tidak punya cukup keberanian untuk menjaganya, tapi aku punya keberanian untuk selalu membutuhkannya.

Tapi sekarang dia sudah pergi…dia sudah tidak bernyanyi lagi…
Aku coba untuk menahannya, tapi dia hanya pergi begitu saja…
Mungkin aku tidak cukup berani untuk mempertahankannya, tapi aku cukup berani untuk membutuhkannya…

Aku rindu nyanyiannya…..



Aku si Burung kecil

Aku bernyanyi…aku bernyanyi hanya untuk orang yang sangat berharga….
Setaip pagi, setiap hari….

Aku tersenyum kecil hanya untuk membuat dia sedikit tersenyum di pagi hari….aku senang melihat dia tersenyum…
Setiap pagi aku siap didepan jendelanya hanya untuk menyanyikan satu atau dua lagu yang indah dengan siulanku…walau tidak sempurna, setidaknya itu yang aku bias lakukan untuknya…aku ingin membuat dia tersenyum…

Dia seolah membutuhkanku….tapi aku seperti tidak cukup berharga untuknya karena aku tidak mempunya tempat khusus dikamarnya…aku ingin bukan hanya setiap pagi…tapi setiap malam sebelum dia tidur aku bernyanyi untuknya…itu ingin kulakukan hanya untuk membuat dia tersenyum kecil sebelum tidurnya….

Sepertinya dia tidak menjaga ku…sepertinya dia tidak menginginkanku….

Sekarang…aku terbang tanpa bernyanyi lagi…aku terbang sejauh-jauhnya tanpa bersenandung lagi…..

Aku rindu bernyanyi untuknya….

Rabu, 11 Maret 2009

Terang, tenang...itu yang kumau

Ini sangat gelap….kurasa

Dulu saat kaubawa cahaya yang ada tanpa meninggalkan sedikit penerangan, aku tersungkur dan melemah. Tapi kaujanji untuk mengembalikan cahaya itu…kau tau? Aku menunggu dalam kesepian.

Dulu disaat kauhancurkan tenang, kauberjanji untuk menenangkan ku kembali…kau tau? Yang kulihat hanya debu yang berserakan di halaman…aku sendiri dalam badai.

Lagu kesepian itu menyapaku

“dimana tenang yang kaujanjikan, aku kesepian….dimana terang yang kaujanjikan, aku kesepian. Dimana menang ? …aku tak melihat kau membawa tenang, aku tak melihat kau membawa terang…”

Kini kau kembali dalam remang…

Sesabar itu aku melihat cahaya, saat aku mengharap sedikit cahaya yang hangat menghampiri….kau datang…dan meredupkan cahaya itu lagi (padahal aku telah sabar menunggu penuh harap akan cahaya).

Sekokoh itu aku berdiri saat dari kejauhan kau tampak dan membawa tenang (itu yang kuharap)…aku tak sabar. Kau datang…tapi aku tak melihat ketenangan itu kaubawa, skali lagi hanya debu dan airmata yang ikut serta…

Lagu kesepian itu kembali menyapa

“dimana tenang yang kaujanjikan, aku kesepian….dimana terang yang kaujanjikan, aku kesepian. Dimana menang ? …aku tak melihat kau membawa tenang, aku tak melihat kau membawa terang…”

Kau tak menepati janjimu…kau membuatku berharap akan terang dan tenang..tapi tak kau bawa serta…kau ingkar

Andai kau malaikatku…kaulah malaikat pencabut nyawa…tolong, usaikanlah nafasku dengan sangkakala mu…karena aku hanya ingin terang, aku ingin tenang…..

(terima kasih untuk lagu kesepian, itu merasuk dalam setiap celah nadi dan syarafku)