Minggu, 10 Mei 2009

TRANSITORIA

Hitam…putih, dan mungkin abu abu

Aku tidak buta warna…dan dunia tidak hitam putih.

Aku adalah hitam….

Aku peduli hanya akan kebahagiaan aku sendiri..aku mencarinya.

Jiwa yang dahaga akan kebahagiaan yang tidak semu akhirnya berbicara lantang…aku peduli…dan aku tidak memperdulikan yang lain.

Aku tau mungkin aku hanyalahmanusia kecil yang berusaha untuk berjalan dalam seutas tali kecil dihadapanku..dan diujungnya adalah pintu kebahagiaan…aku peduli…dan aku tidak peduli walau harus jatuh ditengah jalan…karena aku adalah jiwa yang dahaga.

Aku tidak peduli walau harus menjadi hitam...

Dibalik itu, aku hanya ingin bahagia….

Aku adalah putih….

aku peduli akan kebahagiaanmu…karena selama aku berjalan, aku persembahkan kakiku untuk berjalan untukmu…aku tidak peduli kesakitanku…aku peduli kebahagiaanmu.

Terlalu naïf untuk tidak memelukmu disaat air mata menetes di pelupuk mata itu….karena aku tidak peduli bagaimana caranya, aku ingin membahagiakanmu…

Kau adalah jiwa yang ingin kutenangkan.

Aku tidak peduli dengan jiwaku yang dahaga…aku peduli dengan ketenangan jiwamu….

Aku tidak peduli walau harus menjadi putih…

Dibalik itu, aku hanya ingin bahagia….

Aku abu abu

Sekarang aku adalah antara. Kepedulian dan ketidakpedulianku dipertimbangkan…

Aku tidak keberatan untuk menjadi abu abu…

Senyum itu utopia

Hadirku utopia?

Langkah ini utopia?

Kesakitan ini utopia.

Aku merubah semua kepedulianku dan ketidakpedulianku…

Aku tidak keberatan untuk menjadi abu abu….

Aku nyata…walau abu abu, tapi aku nyata.

Lihatlah aku…aku nyata dan bukan transitoria


Aku tidak keberatan untuk menjadi abu abu, tapi aku bukan transitoria…


(dibalik itu semua, aku hanya ingin bahagia….)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar